Powered By Blogger

10 Guru Jebolan Universitas Terkemuka Dikirim ke Majene

Kamis, 06 Januari 2011


Program Indonesia Mengajar yang digagas oleh Anies Baswedan ternyata sampai juga ke Majene Sulbar. Program yang memfokuskan pada pendidikan ini akan mengirim 10 guru jebolan universitas ternama ke Majene Sulbar.

Ketua Yayasan Indonesia Mengajar Anies Baswedan mengatakan, program ini merupakan solusi solusi alternatif berbentuk pengadaan pengajar berkualitas di daerah pelosok. Program ini akan mengirim 50 sarjana baru berkualitas yang dilatih jadi Pengajar Muda (sebutan untuk rekrutmen yang dikirim ke daerah) ke 5 kabupaten.

Lima kabupaten tersebut adalah Majene (Sulbar), Tulang Bawang (Lampung), Bengkalis (Riau), Passer (Kaltim), dan Halmahera Selatan (Maluku Utara). Majene sendiri akan mendapat 10 jatah guru.

Rektor Universitas Paramadina ini  menyebutkan Indonesia Mengajar adalah buah dari gagasan mewujudkan keinginan agar anak-anak Indonesia mendapat pengajaran dan pendidikan dengan didampingi generasi terbaik bangsa ini.

Berdasarkan studi, terjadi kekurangan jumlah guru yang hampir merata di seluruh Indonesia. "Program Indonesia Mengajar berupaya mengurangi kesenjangan itu. Tidak hanya dalam soal jumlah, tapi juga dalam hal kualitas," kata Anies.

Program ini akan merekrut lulusan terbaik dari perguruan tinggi terbaik di tanah air. Melatihnya menjadi Pengajar Muda yang akan bertugas ke sekolah-sekolah hingga ke ujung negeri ini dalam skema kerja yang menarik selama setahun.

Dalam jangka pendek, dari para lulusan terbaik beberapa universitas terbaik di Indonesia itu, lahir tenaga pengajar yang andal, yang memiliki motivasi tinggi untuk menjadi cahaya bagi para siswa yang kurang beruntung di daerah terpencil.

"Mereka diharapkan mendorong kualitas belajar yang lebih baik.
Kelak, para Pengajar Muda akan menumbuhkan inspirasi bahwa menjadi guru tidak sekadar mulia, tapi juga bergengsi, menarik, dan menjanjikan sebagai profesi," katanya.

Dengan demikian, negeri ini akan memiliki putra-putra terbaik bangsa yang akan mendampingi siswa dan berdiri di depan kelas. "Untuk memperkuat pendidikan kita harus dimulai dari pendidikan formal tingkat dasar. Namun jika tenaga pendidiknya tidak mencukupi, maka akan sulit untuk mewujudkan impian tersebut," tuturnya.

0 komentar:

Posting Komentar